Permasalahan utama di kesehatan yang tertuang langsung
dalam MDG’S adalah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Dari
semua target MDGs, kinerja penurunan angka kematian ibu secara global
masih rendah. Di Indonesia, angka kematian ibu melahirkan (MMR/Maternal
Mortality Ratio) menurun dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2007. Target pencapaian MDG pada tahun 2015
adalah sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga diperlukan kerja
keras untuk mencapai target tersebut. Angka
kematian bayi di Indonesia menunjukkan penurunan yang cukup signifikan
dari 68 pada tahun 1991 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun
2007, sehingga target sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015
diperkirakan dapat tercapai.
Namun
demikian, masih terjadi disparitas regional pencapaian target,
yang mencerminkan adanya perbedaan akses atas pelayanan kesehatan,
terutama di daerah-daerah miskin dan terpencil. Prioritas ke depan adalah
memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan akses pada pelayanan
kesehatan terutama bagi masyarakat miskin dan daerah terpencil.
Upaya peningkatan kesehatan ibu diprioritaskan pada
perluasan pelayanan kesehatan berkualitas, pelayanan obstetrik yang
komprehensif, peningkatan pelayanan keluarga berencana dan penyebarluasan
komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat.
Salah satu program pemerintah dalam menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi adalah Jaminan Persalinan (Jampersal). Di
era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini, Jampersal memiliki perbedaan
didalam pemanfaatannya. Sebelum era JKN, jampersal diperuntukan untuk pelayanan
ibu hamil, melahirkan dan nifas serta bayi baru lahir. Saat ini, Jampernal
diarahkan untuk memobilisasi ibu hamil untuk melaksanakan persalinan di
fasilitas pelayanan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar